HARI KE DUA
                Hari ini tak begitu cerah si gunung merapi yang senantiasa menjadi background kampus ku yang masih sibuk terbatuk batuk,aku pun datang sudah agak siang karna kebetlan jadwal nya jam ke dua.namun tetap pada kebiasaan lama yaitu datang lebih awal namun memakai baju stelan lai yaitu berwarna abu abu (“heheheh itu baju kebesaran PL ku “) berharap ketemu si echa dan dia suka hehehe,,,, aku pun duduk di payung payung di halaman kampus ku seperti kebiasaan banyak mahasiswa lain. Duduk di sini cukup nyaman walaupun warna bangku dan tiang nya tidak begitu singkron,”hufft siapa yang bisa senorak ini ya,,,”pikir ku dalam hati ketika memandangi bangku bangku itu .
               
                Benar kata orang menunggu itu membosankan setiap detik rasa setahun (“hahaha lebay,,,”) apalagi menunggu orang yang kita suka bakalan tambah lama dah!! ,sebentar sebentar akumelihat ke tangan (“seperti orang liat jam aja ,,, padahal sejak SMP aku gak pernah punya jam tangan “) cek apakah badan ku sudah hitam atau belum hehehehehe (“takut nya kalau hitam nanti si echa gak suka “) ya begitulah kalau orang lagi jatuh cinta ,semua nya harus perfect .


               
                Teman teman dekat ku sudah banyak yang datang tapi yang di nanti masih belum kelihatan, salah satu teman akrab ku nama nya doris orang nya cukup baik dan pintar namun seringkali ceroboh,waktu nya di habis kan untuk mencari sesuatu yang dia tinggalkan beberapa detik lalu (“huft benar benar ceroboh dan pelupa”) dia pacaran dengan teman satu local walaupun mereka pacaran namun seperti gak kenal satu sama lain alias gak pernah mesra jangan kan mesra pegangan tangan pun gak pernah, saya pun heran kok mereka bisa pacaran,namun ya sudah lah,,, itu urusan mereka.

Satu lagi teman dekat ku nama nya riyan (“iih saya rasa nama ini gak cocok buat teman yang satu ini”) teman yang paling tua yang pernah saya punya hahahaha,,, teman teman bilang riyan ini lupus (“ bukan penyakit ya,, tapi lupa usia” hehehehe) masih sama seperti doris pacaran satu lokal, namun yang ini kasus nya cukup berbeda karna keterpautan usianya dengan pacar nya sangat jauh ,, hahaha seperti siti nurbahaya dan datuak meringis saja wkwkwkwk.ada lagi teman saya yang paling aneh lagi namanya kifli (“panggilan nya zul hehehe”) orang nya sih biasa biasa aja,namun kalau masalah apapun di pasti bilang selalu bisa dan akan bisa ,, optimisme yang salah saya rasa ,,, zul anak yang cukup dekat dengan agama karna dia seorang vokalis di sebuah mushala di kota ini (“orang bilang sih gharin tapi kami-kami bilang di vokalis biar keren hehehehe “) zul ini tidak pacaran satu lokal sih ,namun banyak romor yang beredar kalau di pacaran sama doris,, hehehe (“ katanya sih sesama operator gratis hehehe”) namun walaupun begitu saya tetap percaya mereka normal (“walaupun kadang kadang ada keraguan di lubuk hati saya hhahahahahaha”).

Akhir nya pucuk di cinta ulam pun tiba (“jujur aku Cuma bisa nulis pribahasa itu ,,soal nya sampai sekarang aku gak tau apa arti dari ulam hahahaha”) si echa pun datang dengan stelan yang sangat unik ,baju polkadot pink dan aneka warna lain nya seperti permen karet di tempel tempel bulat di baju nya dengan warna dasar putih,jilbab pink yang sangat singkron dengan baju nya , rok berwana hitam hingga membuat dia bertambah anggun,cukup  hanya dengan sekilas aku pun sudah tersepona ehh maaf maksud nya terpesona oleh nya .

Aku pun memcoba menghapiri nya dengan hati yang masih gugup dan gak pede (“jujur baju serba abu abu ini bikin kulit hitam ku menampakan keaslian nya”),
”haiii....” sapaku mencoba memecah suasana.
”eh,,,, arike tumben akhir ini datang lebih awal  biasa nya ......” echa pun mengakhiri kata katanya.
“emang biasa nya kenapa ?”aku pun bertanya karna penasaran.
“gak ,,, kamu pakai baju baru ya?” echa pun memperhatikan pakaian ku yang aneh dari balik  kacamatanya.
“mmm...ohh iya,,,, ini,,, baruuu siap di jahit,,, ini kan baju PL kita..” aku menjawab dengan terbata bata saking gugup ya.
“oh ya,,, bagus kok tapi....” wajah nya berguman seperti ada sesuatu yang aneh dengan pakaian saya.
“tapi apa?....” rasa gak pede makin menyelimuti seluruh badan ku .
“ah gak jadi ah,,,, tapi kamu cocok ko makai serba abu abu ini ... seperti orang kelurahan hahahahaha,,,” tawanya mengakhiri percakapan kami dia pun pergi dengan sembari melempar senyuman seribu tanda tanya.
“apa aku mirip orang kelurahan ?” aku bertaya pada teman ku doris .
“mirip sih tidak ,,tapi kamu menyerupai pak RT depan kampus kita hahahaha” terlihat wajah bahagia nya setelah merusak kepercayaan diriku.

“ya sudah lah itu dosen kita sudah datang ,,,,, “ sambung riyan yang ternyata dari tadi meperhatikan kami.

Seperti nya hari ini perjalanan membuat si echa jatuh cinta pun gagal.aku pun belajar dengan menyimpan semua rahasia yang di sembuanyikan echa,itulah yang mungkin membuat ku suka sama echa karna di tipe cewek yang susah di tebak.